Bahaya Kabut Asap dari Dalam Rumah

5 Cara Hindari Bahaya Kabut Asap dari Dalam Rumah

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Sumatera Selatan dan Kalimantan masih menjadi issue ramai dan menyedihkan untuk kita semua. Sebab peristiwa ini membawa dampak yang besar terutama bagi kesehatan masyarakat. Sejumlah kegiatan vital seperti bekerja dan kegiatan belajar-mengajar pun diliburkan demi alasan keamanan dan kesehatan akibat kabut asap yang pekat. 

Namun tetap saja, meski kegiatan dinonaktifkan bukan berarti dapat terbebas dari kabut asap yang semakin sesak. Jarak pandang semakin dekat, resiko untuk terkena kanker, paru-paru, dan sistem peredaran darah tubuh seperti diare, malaria, dan radang paru-paru juga menjadi ancaman yang serius. Kegiatan di dalam rumah pun sebaiknya dimaksimalkan agar warga tidak perlu secara langsung menghadapi paparan kabut asap yang membahayakan.

Lantas, apa saja yang dapat dilakukan untuk dapat mencegah dampak buruk kabut asap pada kesehatan? 5 hal ini perlu Anda lakukan untuk melindungi diri dari kabut asap ketika di dalam rumah.

5 Cara Hindari Bahaya Kabut Asap dari Dalam Rumah

Pertama, jangan malas membersihkan lantai dan perabot rumah Anda dari kotoran dan debu secara berkala. Sebab polusi udara dapat menumpuk bahan kimia dan alergen yang berbahaya. Seperti bahan kimia brominated (PBDEs) dan alergen serbuk sari, bulu hewan, dan tungau debu. Untuk membersihkan debu-debu tersebut, gunakan vakum yang mengandung filter high efficiency particulate air (HEPA). Teknologi ini dapat menjebak bakteri dan alergen tersebut masuk dalam penghisap debu.

Kedua, tutup pintu dan jendela serta celah masuknya udara. Meski pintu dan jendela sudah tertutup, periksa kembali apakah ada celah yang memungkinkan kabut bisa masuk ke dalam rumah. Jangan salah, asap bisa masuk meski ukuran celah sangat kecil. Untuk mengatasinya, gunakan kain basah pada celah-celah tersebut agar dapat menyaring udara yang masuk.

Ketiga, manfaatkan tanaman dan aquarium. Untuk menambah O2, Anda dapat meletakkan tanaman pada pot di dalam ruangan. Misalnya dengan tanaman lidah mertua, lili paris, sirih gading, dan suplir. Sementara itu, Anda juga dapat memanfaatkan akuarium dengan mengisi air, ganggang, dan lampu LED untuk menjaga kelembaban udara. Letakkan akuarium di dalam ruangan agar dapat membantu mengurangi O2.

Keempat, nyalakan pendingin udara seperti AC, kipas angin, atau tirai basah untuk menjaga sirkulasi udara. Dengan menggunakan tirai basah, udara di ruang yang tertutup bisa menjadi lebih nyaman.

Kelima, selalu terapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Seperti apa perilaku hidup bersih dan sehat? Antara lain membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun, menutup tempat penampungan air, dan mencuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi. Selain itu jangan lupa sediakan obat-obatan, dan alat bantu pernapasan di rumah seperti tabung oksigen dan masker. Terutama masker jenis n95.

Terakhir, Anda harus mengonsumsi makanan yang sehat untuk membantu menangkal racun dari polusi kabut asap. Makanan sehat antara lain buah dan sayur yang kaya serat dan vitamin. Jangan lupa jaga asupan cairan dalam tubuh dengan minum air putih yang cukup, serta hindari merokok di dalam ruangan karena merokok dapat menambah beban paru-paru Anda dan orang sekitar. 

Itulah lima langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko terserang penyakit akibat kabut asap. Tentu saja kita semua berharap bencana kabut asap ini segera berakhir dan kualitas udara kembali seperti sedia kala, sehingga aktivitas penting pun dapat berjalan kembali dengan normal baik di luar maupun di dalam rumah. 

LEAVE A COMMENT