model rumah tahan gempa - bestseller.superbangunjaya.com

Belajar dari Model Rumah Tahan Gempa ala Jepang

Wilayah Indonesia memang menjadi daerah rawan gempa yang sering kali diguncang musibah di banyak daerah. Berada di dalam Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire, letak Indonesia sangat berpotensi untuk mengalami letusan gunung berapi yang aktif dan gempa bumi. Tak jarang, banyak penduduk yang kehilangan rumahnya akibat hancur terkena dampak gempa bumi.

Jepang pun sebenarnya berada di wilayah yang rawan gempa seperti Indonesia. Tak jauh berbeda, bencana gempa, tsunami, dan badai juga sering dialami oleh Negeri Sakura ini. Namun hebatnya, Jepang juga dikenal dengan memiliki daya tahan yang kuat untuk mengantisipasi bencana dengan skala yang besar. Terutama dalam membangun konstruksi rumah-rumahnya.

Apakah yang membuat konstruksi bangunan di Jepang sangat kuat dan tahan terhadap gempa? Berikut model rumah tahan gempa di Jepang yang dapat kita ambil sebagai inspirasi.

Semenjak Jepang merevisi Undang-undang standar bangunan 1981, pembangunan di Jepang haruslah mengikuti standar tersebut yaitu harus tahan di atas 6 magnitudo. Berdasarkan Undang-undang ini, terdapat tiga standar bangunan tahan gempa yang diharuskan.

Bangunan Struktur Tahan Gempa

Bangunan ini mengikuti Standar Baru Struktur Anti Seismik yang mewajibkan semua bangunan memiliki struktur resisten gempa bumi. Struktur tahan gempa bumi ini terdiri dari tiang, dinding dan lantai untuk menyerap gerakan gempa. Dengan struktur ini, bangunan terbagi menjadi dua, yaitu struktur keras (agar tak runtuh) dan struktur fleksibel (bagian utama yang bisa menekuk secara fleksibel). Struktur fleksibel ini bertujuan untuk membuyarkan gaya pergerakan seismik.

Damping Structure

Untuk meminimalisir efek gempa, dinding bangunan harus dapat menyerap energi seismik dari gempa. Jika dibandingkan dengan struktur yang pertama,  dinding ini akan menekan gerakan seismik dan bisa mengurangi intensitas seismik antara 70-80 persen.

Struktur Isolasi Seismik

Tipe ini umumnya digunakan untuk bangunan yang tinggi. Dalam struktur isolasi seismik, terdapat isolator yang menyerap gempa yang ditempatkan di fondasi bangunan. Salah satu bahannya adalah karet laminasi yang dapat memblokir getaran sebelum getaran tersebut mencapai bangunan. Kerennya, struktur isolasi ini bisa mengurangi intensitas seismik sampai 50 persen dibandingkan dengan struktur resistan gempa bumi biasa.

Itulah standar yang diberlakukan di Jepang untuk meminimalisir kerusakan rumah pada saat terjadi gempa bumi. Sementara itu, struktur yang bisa diterapkan di Indonesia untuk mengurangi resiko runtuh dari gempa adalah dengan mengutamakan pondasinya. 

Membangun Rumah Tahan Gempa

Pertama, pastikan kualitas tanah yang akan dibangun. Untuk mendirikan bangunan anti gempa, tanah dari komponen tebal seperti kerikil berpasir, pasir tanah liat, terkonsolidasi yang terpapar fenomena alam, padat, dan cenderung keras merupakan tanah yang sangat cocok untuk membangun rumah. Jika di sekitar lokasi bangunan hanya terdapat tanah yang kurang keras atau kurang stabil, maka tanah harus digali, dan dibiarkan selama beberapa hari lalu disirami secara manual supaya tanah semakin stabil.

Kedua, tanam pondasi yang cukup dalam. Biasanya pondasi untuk bangunan anti gempa menggunakan sistem pondasi batu kali yang menghubungkan pondasi pada sloof. Sebaiknya tanam pondasi batu kali sekurang-kurangnya pada kedalaman 45cm sampai 60 cm dari permukaan tanah.

Ketiga, pondasi dibuat menerus tanpa putus agar tahan gempa. Dengan pondasi yang menerus tanpa putus ini, akan membuat daya tahan rumah Anda bisa tahan terhadap gempa. Efek yang ditimbulkan bisa sangat berbahaya karena selain dapat membuat tembok bangunan retak juga bisa membuat bangunan roboh.

Keempat, jangan lupakan bahwa balok pengikat pondasi sangat penting untuk membuat bangunan anti gempa. Balok pengikat pondasi ini biasa disebut dengan sloof. Terbuat dari beton dan berfungsi untuk mengalirkan beban bangunan ke seluruh badan pondasi secara merata. 

Terakhir, ikat seluruh bagian pondasi, sloof, dan kolom menjadi satu. Inilah bagian terpenting karena bila semua bagian terikat dengan baik, getaran akan disebarkan secara merata saat gempa terjadi. Yang penting, pastikan semua bagian terikat dengan kokoh terutama bagian pembesiannya.

Selain strukturnya, yang perlu dicatat adalah kualitas material bangunan itu sendiri. Sebaiknya pastikan betul material yang Anda gunakan adalah kualitas yang baik, bukan hanya sekedar murah. Apalagi untuk material utama seperti semen, pasir, batu, dan kerangka besi, sebab material ini sangat penting untuk menghasilkan pondasi yang kuat dan tahan gempa. 

Temukan kebutuhan material Anda di Super Bangun Jaya! Kualitas terjamin, lengkap, bahkan bisa bayar COD! Tanya-tanya via WhatsApp sekarang!

LEAVE A COMMENT