Dinding rumah mengalami keretakan dan rontok plester? Inilah masalah yang diakibatkan dari adukan semen. Adukan semen adalah salah satu bagian penting dalam tahap pembangunan rumah. Jika adukan semen dibuat asal-asalan, cepat atau lambat tembok rumah akan mengalami kerusakan.
Ada beberapa material lain yang dibutuhkan dalam menciptakan adukan semen. Semen, pasir, dan batu (jika diperlukan) dicampur sehingga menjadi sebuah adonan yang disebut dengan adukan semen. Bagi pekerja bangunan, membuat adukan semen adalah sebuah hal dasar yang harus mereka kuasai. Namun tetap saja, membuat adukan semen tidak boleh dilakukan asal-asalan. Berbeda bangunan, berbeda juga komposisi dan hasil adukan semen yang diciptakan.
Misalnya untuk membangun dinding kamar mandi, perbandingan semen dan pasir yang ideal adalah 1:3. Sementara itu untuk kamar tidur biasanya menggunakan perbandingan 1:7 sampai 1:8. Tidak hanya perbandingan antara semen dan pasir saja, jumlah air yang digunakan pun menjadi faktor pengaruh keberhasilan pembuatan adukan semen.
Baca juga: Ciri-ciri Semen Berkualitas
Ada beberapa hal yang menyebabkan dinding rumah mengalami keretakan atau rontok plester. Di antaranya sebagai berikut!
Campuran Semen dan Pasir yang Tidak Sempurna Bikin Dinding Retak
Sebelum dicampur dengan air, seharusnya semen dan pasir harus dicampur rata terlebih dahulu. Namun masalahnya, kerap kali tukang hanya memasukan air pada semen dan pasir yang belum dicampur. Akhirnya kualitas adukan pun jadi tidak merata. Ketika diaplikasikan, ada bagian-bagian tembok yang mengandung banyak pasir, dan ada juga bagian-bagian yang banyak semennya. Ada bagian yang kuat, ada juga bagian-bagian yang retak atau rontok.
Jenis Semen yang Tidak Tepat Bikin Dinding Retak
Sebaiknya selalu perhatikan jenis semen yang akan Anda gunakan. Sebab berbeda semen, berbeda juga peruntukannya. Apakah untuk membangun rumah, membangun jembatan, atau membangun jalanan semuanya membutuhkan jenis semen yang berbeda. Untuk membangun konstruksi yang umum, gunakanlah semen portland.
Dalam memilih semen portland pun ada berbagai macam tipe yang harus Anda perhatikan. Portland 1 yang biasa dikenal dengan OPC (Ordinary Portland Cement) merupakan tipe semen yang umum dipakai misalnya untuk konstruksi perumahan, jalan raya, dan gedung-gedung. Portland 2 merupakan tipe semen yang tahan terhadap panas hidrasi sedang dan sulfat, sehingga dapat digunakan untuk konstruksi di dekat rawa, pinggir laut, beton, dan saluran irigasi atau bendungan. Sementara itu portland 3 dibuat khusus untuk konstruksi bangunan tinggi, jalan tol, dan bandar udara. Jadi, perhatikan lagi jenis semen sebelum Anda membelinya ya!
Kualitas Semen Buruk karena Penyimpanan yang Salah
Dari mana kita dapat memilih kualitas semen yang baik? Tidak bisa dipungkiri, kita sering menggunakan “merek” untuk menentukan kualitas sebuah semen. Namun ternyata bukan merek yang paling menentukan baik buruknya kualitas semen. Melainkan cara penyimpanan semen!
Seperti yang kita ketahui, semen adalah bahan bangunan yang sangat mudah menyerap. Jika sedikit saja bersentuhan dengan udara atau lingkungan yang lembab, maka semen akan cepat mengeras karena menyerap kelembaban lingkungan udara. Akibatnya, semen tidak dapat digunakan dengan baik. Kalaupun dipaksakan, hal ini akan membuat kualitas bangunan menjadi buruk. Baru bentar dibangun dindingnya sudah retak dan rontok.
Karena itu, sangat penting untuk memilih toko bangunan yang terpercaya, terlebih dalam penyimpanan bahan-bahan bangunan. Pilihlah toko bangunan dengan kualitas semen terjamin, isi nggak dikurang-kurangin. Dan yang paling penting, berani kasih #JaminanGaCurang! Lihat harga terbaru semen di Super Bangun Jaya.
Demikian kesalahan seputar semen yang dapat menyebabkan keretakan dan kerontokan pada dinding rumah. Semoga bermanfaat!